Lompat ke isi utama

Berita

Mengajak Generasi Z Untuk Meningkatkan Spirit Kebangsaan

Sumedang,-- Bawaslu Kabupaten Sumedang dalam melaksanakan kegiatan webinar yang diikuti oleh pemuda/pemudi Generasi Z, terus berupaya mengajak masyarakat berpartisipasi dalam proses pemilu dan pilkada yang akan datang. Selasa (31/08/2021)

Ini menunjukkan keseriusan Bawaslu selain mengawasi proses pemilu dan pilkada, juga berperan aktif dalam meningkatkan jumlah partisipan masyarakat di Kabupaten Sumedang. Menurut hasil sensus penduduk tahun 2020 menunjukkan penduduk Indonesia didominasi Generasi Z, total terdapat 74,93 juta atau 27,94% dari total penduduk Indonesia.

Maka dari segi SDM Bawaslu pada setiap tingkat sangat kurang, karena jumlah penduduk yang sangat besar. Dengan itu mengajak Generasi Z untuk ikut berperan aktif dalam proses pengawasan pada pemilihan yang akan datang, menurut Hersa Santosa,SH,M.M, yang merupakan praktisi pemilu;

"Bawaslu kekurangan dalam pengawasan, karena memiliki keterbatasan dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Maka dari itu diharapkan Generasi Z dapat membantu Bawaslu dalam melakukan pengawasan pada setiap tahapan. Generasi Z dan Milenial adalah generasi muda yang sekarang menguasai teknologi, tidak gaptek (gagap teknologi) sehingga segala informasi mudah didapatkan." Ucap Hersa Santosa

[caption id="attachment_929" align="aligncenter" width="300"]Deni Ahmad Haedar Mengajak Generasi Z Untuk Menyempurnakan Semangat Kebangsaan dan Mencintai NKRI, Selasa (31/08/2021) Deni Ahmad Haidar Mengajak Generasi Z Meningkatkan Spirit Kebangsaan dan Berperan Aktif Dalam Proses Demokrasi, Selasa (31/08/2021)[/caption]

Hal senada disampaikan oleh Deni Ahmad Haidar, menganalisa dari sosio-historis bahwa ;

"Generasi Z ini mereka diasuh oleh teknologi dan hidupnya tidak ikut serta terhadap konflik nasional seperti Reformasi. Sisi lain menjadi unggulan, disisi lain juga memiliki tantangan bagi kehidupan. Sehingga jumlah partisipasi dalam pemilihan itu kebanyakan dari generasi tua, maka dari itu generasi Z kita libatkan dalam proses pengawasan kedepannya." Ucap Deni

Tidak lupa juga mengajak para Generasi Z untuk terus optimis kepada negara dan sistem demokrasi yang sedang berjalan saat ini, agar demokrasi berjalan lebih baik kedepannya.

"Prinsip berbangsa dan bernegara kita harus selalu optimis, walaupun ada yang beranggapan pemilu kita sudah diketahui pemenangnya, ini menjadi tanggung jawab bersama mengajak Generasi Z untuk mengawal demokrasi supaya lebih baik lagi, karena ini merupakan langkah kita sebagai konsesus nyata rakyat."

Rakyat memiliki kekuasaan tertinggi dan menjadi penentu terhadap pemimpin yang akan dipimpinnya, sehingga komitmen kebangsaan harus diyakini supaya terciptanya demokrasi elektoral yang lebih baik.

"Ini juga menjadi tantangan oleh partai politik, harus memilih calonnya yang memiliki komitmen terhadap semangat kebangsaan. Demokrasi ini tidak suci tetapi perannya tidak tergantikan." Tambah Deni Ahmad Haidar

Generasi Z adalah generasi pasca milenium, generasi z yang rentan waktu 1997 yang memiliki ekspresi politik yang berbeda. Gen Z sangat mendominasi, dan jika kritik memiliki ciri khas tersendiri. Menurut Nanang Suryana;

"Ciri khasnya terdapat dari Generasi Z yakni digitalisasi, karena kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat. Generasi Z juga memiliki sisi positif di bidang teknologi informasi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu dan pemilihan yang akan datang. Sisi negatifnya adalah bagaimana membentengi agar informasi yang didapatkan, tidak terterpancing terhadap isu-isu krusial tersebut diantaranya isu agama, atau identitas (SARA)." Ucap Nanang

Tag
Berita