Guna Peningkatan Kerja Kehumasan, Bawaslu RI Siapkan Perbawaslu Tata Kelola Kehumasan
|
![]()
Cianjur, Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengadakan rapat koordinasi "Kehumasan, Peliputan dan Publikasi serta Informasi Publik bagi Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Barat" di Cianjur. Jumat (15/07). Hadir dalam kesempatan ini Koordiv Hukum, Humas dan Data Informasi Bawaslu Kabupaten Sumedang Luli Rusly didampingi staf Humas. Dalam kegiatan penguatan lembaga dalam kehumasan serta pelayanan data informasi publik ini dihadiri oleh anggota Bawaslu Republik Indonesia Lolly Suhenty, Fritz Edward Siregar (Anggota Bawaslu RI periode 2017-2022) dan pimpinan Bawaslu Provinsi Jawa Barat serta TA Bawaslu RI. Lolly menyampaikan bahwa humas Bawaslu saat ini tidak cukup hanya bergerak di tatanan publikasi dan pemberitaan, humas Bawaslu juga harus bergerak pada informasi yang edukatif dan advokasi yang dapat tersampaikan kepada publik.
"Kehumasan bergerak pada tatanan publikasi, pemberitaan dimana dalam kontek ini publikasi dan pemberitaan belum cukup, namun kita harus bergerak pada ranah edukatif, ranah edukasi dan advokasinya harus kuat karena kebutuhan kedepan inilah yang kita butuhkan." Kata Lolly dalam arahanya. Saat ini Bawaslu RI juga sedang menyiapkan Perbawaslu terkait tata kelola kehumasan, sebagai upaya peningkatan kerja kehumasan di lembaga Bawaslu daei semua tingkatan.
"Saat ini Bawaslu sedang menyiapkan berbagai hal, salah satunya perbawaslu tata kelola kehumasan, harapannya dengan adanya perbawaslu tata kelola kehumasan secara khusus tidak ada lagi alasan yang namanya divisi kehumasan adalah divisi pelengkap, karena sesungguhnya semua wajah kelembagaan ini dengan kerja-kerja terbaiknya, jika tidak tersampaikan kepada publik maka kerja-kerja terbaik itu akan menjadi kerja yang biasa" tegasnya.
Sementara itu koordinator divisi Humas Bawaslu Jawa Barat Harminus Koto ditempat yang sama menyampaikan, dari banyaknya definisi terkait humas poin penting dari humas yakni bagaimana menghubungkan lembaga Bawaslu dengan publik atau masyarakat terhubung dengan baik. "Kita sudah mengetahui Humas, sedikitnya saya menemukan dan membaca 400 lebih definisi humas, namun pentinya humas hanya bagaimana lembaga dengan publik atau Bawaslu membangun hubungan kepada publik dengan baik, sehingga lahirlah trust publik dan citra publik" kata Harminus Koto. Lebih lanjut koto juga menyampaikan bahwa saat ini banyak media sosial yang dapat menjadi penghubung Bawaslu dengan publik. Dengan kemudahan penyampaian informasi ini, koto berharap Humas Bawaslu khususnya Bawaslu Provinsi serta Bawaslu kabupaten/kota dapat menjadi broadcating sekaligus production house yang dapat menyampaikan informasi kerja Bawaslu kepada publik. "Informasi sudah tersampaikan dengan baik secara terstruktur, kita sudah terhubung dengan alat penghubung, detik ini apa yang kita ingin sampaikan langsung sampai misal melalui, twitter, facebook, instagram dibandingkan dengan dulu yang hanya melalui media seperti media cetak atau elektronik, peliputan seluruh kegiatan acara kita, kita sebagau broadcating dan production house, kita dapat juga membuat podcast dipemahaman pemilu dan pemilihan" ujar Koto.
"Kehumasan bergerak pada tatanan publikasi, pemberitaan dimana dalam kontek ini publikasi dan pemberitaan belum cukup, namun kita harus bergerak pada ranah edukatif, ranah edukasi dan advokasinya harus kuat karena kebutuhan kedepan inilah yang kita butuhkan." Kata Lolly dalam arahanya.
Saat ini Bawaslu RI juga sedang menyiapkan Perbawaslu terkait tata kelola kehumasan, sebagai upaya peningkatan kerja kehumasan di lembaga Bawaslu daei semua tingkatan.
"Saat ini Bawaslu sedang menyiapkan berbagai hal, salah satunya perbawaslu tata kelola kehumasan, harapannya dengan adanya perbawaslu tata kelola kehumasan secara khusus tidak ada lagi alasan yang namanya divisi kehumasan adalah divisi pelengkap, karena sesungguhnya semua wajah kelembagaan ini dengan kerja-kerja terbaiknya, jika tidak tersampaikan kepada publik maka kerja-kerja terbaik itu akan menjadi kerja yang biasa" tegasnya.
Sementara itu koordinator divisi Humas Bawaslu Jawa Barat Harminus Koto ditempat yang sama menyampaikan, dari banyaknya definisi terkait humas poin penting dari humas yakni bagaimana menghubungkan lembaga Bawaslu dengan publik atau masyarakat terhubung dengan baik.
"Kita sudah mengetahui Humas, sedikitnya saya menemukan dan membaca 400 lebih definisi humas, namun pentinya humas hanya bagaimana lembaga dengan publik atau Bawaslu membangun hubungan kepada publik dengan baik, sehingga lahirlah trust publik dan citra publik" kata Harminus Koto.
Lebih lanjut koto juga menyampaikan bahwa saat ini banyak media sosial yang dapat menjadi penghubung Bawaslu dengan publik. Dengan kemudahan penyampaian informasi ini, koto berharap Humas Bawaslu khususnya Bawaslu Provinsi serta Bawaslu kabupaten/kota dapat menjadi broadcating sekaligus production house yang dapat menyampaikan informasi kerja Bawaslu kepada publik.
"Informasi sudah tersampaikan dengan baik secara terstruktur, kita sudah terhubung dengan alat penghubung, detik ini apa yang kita ingin sampaikan langsung sampai misal melalui, twitter, facebook, instagram dibandingkan dengan dulu yang hanya melalui media seperti media cetak atau elektronik, peliputan seluruh kegiatan acara kita, kita sebagau broadcating dan production house, kita dapat juga membuat podcast dipemahaman pemilu dan pemilihan" ujar Koto.